“Ayo bangun, udah jam berapa nih? nanti telat lagi” Amir menyambut tangan wanita itu tanpa menjawab dengan sepatah katapun. Kemudian bangkit dari perbaringannya dan berjalan pelan menuju jemuran mengambil handuk dan segera ke kamar mandi. Dari dapur, wanita tadi berteriak ke arah kamar mandi yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari tempat ia bersiri. “Buruan mandinya, mama dah nyiapin teh manis tuh…kenapa tadi malem tiduran di lantai?” nadanya meninggi. “…nanti paru-paru basah kamu. Udah disiapin buku-bukanya? Dasi sama topi ada di jemuran tuh…naroknya sih sembarangan aja…tadi malem ujan, kamar bocor tuh…nanti pulang sekolah kamu liat gentengnya”. Mulutnya terus saja menyemburkan kata-kata kearah kamar mandi namun dijawab dengan suara guyuran air dan gemuruh deburan air keran yang dibuka besar-besar.
Amir berlari kecil melewati gang sempit itu, satu tangannya memegangi tas merah besar bergambar spiderman yang bergelayutan di punggungnya…bocah SD berseragam putih-putih lengkap dengan dasi dan topi itu melompati selokan-selokan kecil dan sesekali berhenti untuk sekedar menaikkan kaos kakinya yang kendur. Kadang menghindari sepeda motor yang lewat di gang sempit itu. Diujung gang nampak lebih terang, Amir memperlambat langkahnya. Kini ia berhadapan dengan angkot dan bus yang berseliweran dan mengeluarkan asap knalpot berwarna gelap dengan membawa penumpang yang berjubelan. Kini ia hendak menyebrang, matanya memantau berkeliling…mencari cari orang yang bisa mengantarnya kesana. Seorang pemuda dengan tas pinggang dan bertopi hitam dari kulit imitasi sambil menghisap rokok keluar dari gang yang tadi ia lalui, berhenti sejenak, melihat kanan kiri..Amirpun menghampiri dan menarik ujung baju pemuda itu…”Oom..Oom, ikut dong Oom…”Amir masih memegangi ujung pemuda itu ketika akhirnya mereka endapat kesempatan untuk menyebrangi jalan yang penuh sesak dengan kendaraan yang hilir mudik dengan cepatnya hingga debu-debu berterbangan menghias pagi.
Filed under: Cerbung | Leave a comment »