• Categories

  • Archives

Amir (2)

“Ayo bangun, udah jam berapa nih? nanti telat lagi” Amir menyambut tangan wanita itu tanpa menjawab dengan sepatah katapun. Kemudian bangkit dari perbaringannya dan berjalan pelan menuju jemuran mengambil handuk dan segera ke kamar mandi. Dari dapur, wanita tadi berteriak ke arah kamar mandi yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari tempat ia bersiri. “Buruan mandinya, mama dah nyiapin teh manis tuh…kenapa tadi malem tiduran di lantai?” nadanya meninggi. “…nanti paru-paru basah kamu. Udah disiapin buku-bukanya? Dasi sama topi ada di jemuran tuh…naroknya sih sembarangan aja…tadi malem ujan, kamar bocor tuh…nanti pulang sekolah kamu liat gentengnya”. Mulutnya terus saja menyemburkan kata-kata kearah kamar mandi namun dijawab dengan suara guyuran air dan gemuruh deburan air keran yang dibuka besar-besar.

Amir berlari kecil melewati gang sempit itu, satu tangannya memegangi tas merah besar bergambar spiderman yang bergelayutan di punggungnya…bocah SD berseragam putih-putih lengkap dengan dasi dan topi itu melompati selokan-selokan kecil dan sesekali berhenti untuk sekedar menaikkan kaos kakinya yang kendur. Kadang menghindari sepeda motor yang lewat di gang sempit itu. Diujung gang nampak lebih terang, Amir memperlambat langkahnya. Kini ia berhadapan dengan angkot dan bus yang berseliweran dan mengeluarkan asap knalpot berwarna gelap dengan membawa penumpang yang berjubelan. Kini ia hendak menyebrang, matanya memantau berkeliling…mencari cari orang yang bisa mengantarnya kesana. Seorang pemuda dengan tas pinggang dan bertopi hitam dari kulit imitasi sambil menghisap rokok keluar dari gang yang tadi ia lalui, berhenti sejenak, melihat kanan kiri..Amirpun menghampiri dan menarik ujung baju pemuda itu…”Oom..Oom, ikut dong Oom…”Amir masih memegangi ujung pemuda itu ketika akhirnya mereka endapat kesempatan untuk menyebrangi jalan yang penuh sesak dengan kendaraan yang hilir mudik dengan cepatnya hingga debu-debu berterbangan menghias pagi.

Amir (1)

Amir tersedu dipojok ruangan dengan butiran nasi menempel dipipinya yang basah oleh air mata yang meleleh tumpah sampai ke dalam piring yang berisi nasi dan ikan asin gosong. Sesekali ia menutup kuping dan matanya seraya menunduk jongkok kala mendengar suara tamparan yang disusul dengan jerit tangis dan suara lemari yang berderak-derak serta kaki meja yang berdecit-decit dibalik lemari besar pembatas ruangan yang sempit itu. Sesekali hampa…yang ada hanya deru nafas beringas yang memburu dan isak tangis yang ditahan…kemudian pecah kembali sampai larut.

Malam menidurkan Amir di sudut ruangan dengan buaian sayup sayup dendang lagu lawas dari siaran radio tengah malam. Matanya sembab, tubuhnya terkulai lemas bagai menciut melindungi perutnya, rebah kesamping. Kepalanya berbantalkan lengannya sendiri.

Pagi menjelang menggantikan peran malam yang selalu menyisakan misteri setiap kepergiannya. Sinar matahari yang masuk dari celah celah jendela tak mampu menjangkau Amir, ia mendelik, mengerutkan dahi terkejut singkat, seolah baru menyadari dimana ia tertidur tadi malam. Baru saja matanya menyapu ruangan, tiba tiba sudah terbentur sosok seorang wanita setengah baya berkulit putih dibalut daster berwarna biru tua dengan motiv bunga bunga kuning mengulurkan tangannya kearah Amir. Parasnya elok, namun dinodai oleh rambut coklat kemerahannya yang kusut dan pipi kirinya yang memar dan sembab…

“Ayo bangun, udah jam berapa nih? nanti telat lagi” Amir menyambut tangan wanita itu tanpa menjawab dengan sepatah katapun.

Bersambung

Ganti bensin dengan Coklat

0229406pBanyak ilmuan yang mulai mencoba2 bahan bakar ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Nah, sekarang ada penemuan baru lagi nih yang unik dan pasti menggiurkan (lho, kok menggiurkan?) Berbahan bakar air laut yang disuling udah, dari minyak jelantah udah, nah sekarang dari apa lagi???

Di London, Inggris para ilmuwan menggunakan coklat sebagai bahan bakar. Mobil bertenaga coklat itu untuk pertama kalinya diperkenalkan Selasa (5/5). Jangan berpikir yang dipakai adalah cokelat batangan karena harganya bisa selangit. Yang mereka gunakan adalah limbah coklat dari pabrik yang selama ini dibuang dicampur minyak nabati sebagai biofuel.

Tidak hanya bahan bakarnya yang ramah lingkungan, mobil tersebut juga dibuat dari serat tumbuh-tumbuhan yang tak beracun. Misalnya, ban terbuat dari serat wortel dan akar-akaran, tempat duduknya dari campuran rami dan busa minyak kedelai. Body-nya pun dari serat tumbuh-tumbuhan. Jadi, gak cuma tubuh kita aja yang butuh serat, mobil juga butuh tuh…hehehe…

Kalo ditanya masalah kecepatannya, kecepatan lajunya tak kalah dengan mobil pada umumnya. Pada pengujian saat ini baru dikebut 96 kilometer perjam namun saat diuji coba di jalur belapan diharapkan mampu menembus kecepatan 232 kilometer perjam (Wow!). Mobil yang diberi nama “WorldFirst Formula 3 racing” car itu memang akan digunakan dalam balapan European Grand Prix dan Britain’s Goodwood Festival of Speed.

Weew…

Jalan terang

Seribu malam dalam deraan kepak burung hantu

Mataku tak terpejam dalam gelap ruang lembab

Hanya tetesan peluh terdengar mengalir pelan menuruni pelipis

dan deru nafasku sendiri

Berat kaki ini melangkah walau hanya sejejak saja

Apalagi harus menentukan pilihan di persimpangan jalan

Terus mendaki dan mendaki diruang hampa tanpa tepi

Namun tujuan itu harusku tapaki sampai terang jalan ini

Karena ada wajahmu diujung sana menanti

Karena ada senyummu yang kuatkan hati

Karena ada tubuh tuk ku peluki dan lepaskan penat hati ini